Impedance matching ini sangat dibutuhkan
dalam interface pada transmitter dan receiver. Jika rangkaian telah matching,
daya yang ditransferkan akan maksimum dan memiliki losses yang kecil. Impedansi
matching adalah hal yang penting dalam rentang frekuensi gelombang mikro. Suatu
saluran transmisi yang diberi beban yang sama dengan impedansi karakteristik
mempunyai standing wave ratio (SWR) bernilai
satu, sehingga dalam pentransmisian dayanya tanpa ada gelombang yang terpantul.
Hal ini menyebabkkan efisiensi transmisi menjadi optimum. Matching dalam
saluran transmisi mempunyai pengertian yang berbeda dengan dalam teori
rangkaian. Dalam teori rangkaian, transfer daya maksimum membutuhkan impedansi
beban sama dengan konjugasi kompleks sumber. Matching seperti ini disebut dengan
matching konjugasi.
.
1. Conjugate matching
Digunakan umumnya di bagian sumber.
Matching ini memaksimalkan daya yang dikirim ke beban, tapi tidak meminimalkan
pantulan ( kecuali Zs real). Berikut ini merupakan blok diagram dari conjugate matching.
Gambar Conjugate matching
2. Load Matching
Load matching umumnya digunakan di
bagian beban. Matching ini meminimalkan pantulan tapi tidak memaksimalkan daya
yang dikirim, kecuali jika Z0 real. Nilai Zo bernilai sama dengan ZL. Gambar berikut menunjukkan sistem saluran
transmisi yang ”matched”
Gambar . Load matching
Gambar Model saluran
transmisi pada matching network
Rangkaian penyesuai impedansi umumnya
menggunakan komponen reaktif (kapasitor dan induktor) untuk menghindari
rugi-rugi.
3. Matching dengan elemen seri dan paralel
Perancangan rangkaian penyesuai
impedansi selain menggunakan pendekatan matematis dapat juga menggunakan
pendekatan grafis dengan Smith Chart. Pada Smith Chart akan diplot titik-titik impedansi atau admitansi.
Titik-titik admitansi dan impedansi yang diplot dapat merupakan harga
normalisasi pada suatu harga tertentu. Titik admitansi dapat dapat diperoleh
dari titik impedansi dengan
mencerminkannya pada titik tengah, begitu juga sebaliknya. Penambahan komponen
reaktansi seri atau paralel
dapat dilakukan dengan aturan sebagai
berikut:
i.
Induktor
dan Kapasitor yang tersusun seri
Penambahan L seri atau C seri
menggerakkan titik impedansi di sepanjang lingkaran resistansi konstan. L seri
menambah induktansi sedangkan penambahan C seri mengurangi kapasitansi.
ii.
Induktor
dan kapasitor yang tersusun paralel
Penambahan L atau C paralel
menggerakkan impedansi di sepanjang lingkaran konduktansi konstan. Penambahan C paralel menaikkan kapasitansi
sedangkan L paralel mengurangi induktansi
Sumber: Constantine A. Balanis,“Antenna Theory Third Edition,
Analysis and Design”, John Wiley &
Sons, INC, 2005.
0 komentar:
Posting Komentar